
Ntah karena hati ini terlalu ego, menatap langit yang seolah
berubah menjadi kelabu.
Ntah karena hati yang terlalu kaku, menoleh pada alam yang
mengubah mencekam.
Karena hati bukanlah jawaban, karena hati bukanlah tuntunan,
rapuh bagai seonggok jerami.
Kini, malam datang seolah menutup semua pintu cahaya,
menutup semua hasrat di jiwa.
Pada angin malam yang melambai-lambai pun seolah menaruh
isyarat suatu pesan tak terbaca.
Tapi, hati yang tahu, hati yang punya jawaban, bukan lagi
seonggok logika yang tercerah disini.
Bila ada bambu di depan mata, kepada siapa hati akan
melemparnya?
Bila...