JANGAN LUPA FOLLOW MY BLOG UNTUK SELALU MENGETAHUI PENGALAMAN BERHARGA LAINNYATERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DI BLOG INI

Friendship is Never Die

Friendship is Never Die

Minggu, 30 November 2014

Perjalanan Juang Salman Al-Farisi

0 komentar
Dari sudut datangnya pahlawan kali ini, dan dari sudut agama Islam nanti dianut oleh orang-orang Mu’min yang tidak sedikit jumlahnya, dari kalangan mereka itulah akan muncul pribadi-pribadi yang istimewa dalam bidang keilmuan dan keagamaan bahkan keduniaan sekalipun.

Salah satu keistimewaan dan kebesaran Islam ialah memasuki suatu negeri dari negeri-negeri Allah, maka dengan kuasa dan keajaiban luar biasa dibangkitkan setiap keahlian, segala kemampuan, bakat-bakat terpendam dari warga dan penduduk negeri, hingga bermunculanlah filosof-filosof Islam, ahli fiqih Ilam, ahli ilmu pasti, dan penemu-penemu masa kini.

Salman radhiyallahu ‘anhu’ yang turut menyaksikan keajaiban tersebut. Peristiwa itu terjadi saat perang Khandaq, tepatnya pada tahun kelima Hijriah. Pada perang itu beberapa orang pemuka Yahudi pergi ke Mekah untuk menghasut orang-orang musyrik dan golongan-golongan kuffar agar bersekutu dalam menghadapi Rasullulah dan Kaum Muslimin, kemudian mereka juga berjanji akan memberikan bantuan dalam peperangan penentuan yang akan menumbangkan serta mencabut akar Agama baru.

Segala tindakan taktik dan siasat diatur secara licik, tentara Quraisy dan Gathfan menyerang kota Madinah dari luar, sementara Suku Yahudi menyerang dari dalam yaitu barisan Kaum Muslimin sehingga mereka akan terjepit dari duah arah karena mereka akan hancur dan hanya tinggal nama belaka. Nah, pada suatu hari Kaum Muslimin tiba-tiba melihat datangnya pasukan tentara yang akan mendekati kota Madinah. Para tentara itu membawa perbekalan banyak dan persenjataan lengkap untuk menghancurkan. Maka, panik dan bagaikan kehilangan arahlah kaum Muslimin. Keadaan kaum muslimin itu di lukiskan dalam Alquran:

Ketika mereka datang dari sebelah atas dan dari arah bawahmu, dan tatkala pandangan matamu telah berputar liar, seolah-olah hatimu telah sampai pada kerongkongan, dan kamu menaruh sangkaan yang bukan-bukan terhadap Allah. (Q.S. 33 al-Azhab:10)

Pasukan tentara itu tidak hanya terdiri dari orang-orang Quraisy saja, tetapi juga dari berbagai kabilah atau suku yang menganggap Islam sebagai lawan yang membahayakan mereka. Rasullulah kemudian mengumpulkan para sahabatnya untuk bermusyawarah. Dan apa yang harus meleka lakukan untuk bertahan dalam kondisi genting itu. Ketika itulah, tampil seseorang yang tinggi jangkung dan berambut lebat, seorang yang disayangi dan amat dihormati Rasullulah, dialah Salman Al-Farisi. Di negerinya Persi, salman mempunyai pengalaman luas tentang teknik dan sarana perang, begitulah tentang siasat dan liku-likunya. Maka tampilah ia mengajukan usul kepada Rasullulah untuk merencanakan apa yang belum pernah dikenal oleh orang-orang Arab dalam peperangan mereka selama ini. Rencana itu berupa panggilan khandaq atau parit perlindungan sepanjang daerah terbuka keliling kota.

Dan hanya Allah yang mengetahui apa yang akan dialami Kaum Muslimin dalam peperangan itu seandainya mereka tidak menggali parit atau usul Salman. Quraisy menyaksikan parit terbentang di hadapannya, merasa terpukul melihat kondisi itu, sebulan lamanya kekuatan mereka tidak berdaya dalam menerobos kota. Dan akhirnya pada suatu malam, Allah mengirimkan angin topan yang menerbangkan kemah-kemah dan memporak-porandakan tentara mereka.  Selama menggali parit, salman tidak ketinggalan bekerja bersama Kaum Muslimin yang sibuk menggali tanah. Begitu juga Rasullulah membawa tembilang dan membelah batu. Kebetulan tempat penggalian salman bersama kawan-kawannya, tembilang mereka terbentung pada sebuah batu besar.

Salman pergi dan meminta izin mengalihkan jalur parit dari garis semula untuk menghindari batu besar yang tak tergoyahkan. Salman bersama Rasullulah melihat keadaan tempat batu besar tadi. Rasullulah pun mencoba mengangkat tembilang dan menghujamnya kebatu besar. Kiranya batu itu terbelah dan dari celah belahnya keluar lambaian api yang tinggi dan menerangi. Rasullulah mencoba memukul ke batu itu lalu menyemburkan lamabaia api yang menerangi, kemudian dipukulnya ketiga kali dan batu besar itu menyerah pecah bederai dan cahanya sinar terpancar amat menyala terang.
Salman adalah orang yang mengajukan saran membuat parit. Dan dialah penemu batu yang memancarkan rahasia-rahasia dan ramalan-ramalah ghaib yaitu ketika menolong Rasulullah ia berdiri disamping Rasullulah dan melihat cahaya dan kabar berita gembira. Salman adalah sosok orang yang pintar dan tanggap.

Sungguh Salman telah dipenuhi dengan ilmu. Rasulullah sendiri sering memuji kecerdasan Salman serta ketinggian ilmunya, sebagaimana beliau memuji Agama dan budi pekertinya yang luhur. Di waktu perang Khandaq, kaum Anshar sama berdiri dan berkata: “Salman radhiyallahu ‘anhu dari golongan kami”. Bangkitlah pula kaum Muhajirin, kata mereka: “Tidak, ia dari golongan kami!” Mereka pun dipanggil oleh Rasurullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan sabdanya: Salman adalah golongan kami, ahlul Bait.


Semenjak bertemu dengan Rasulullah dan iman kepadanya, Salman hidup sebagai seorang Muslim yang merdeka, sebagai pejuang dan selalu berbakti. Ia pun mengalami kehidupan masa Khalifah Abu Bakar kemudian di masa Amirul Mu’minin Umar lalu di masa Khalifah Utsman, di waktu mana ia kembali ke hadlirat Tuhannya.

Senin, 10 November 2014

Karena Aku Tidak Sendiri

0 komentar

Salam hangat untukmu Ya Akhi..

Malam berganti malam, siang yang telah berlalu bahkan pagi yang sudah menyingsing seiring dengan naiknya posisi matahari. Aku yang berkelana, melangkahkan kaki menuju suatu persinggahan yang mengungkapkan akan kepuasan dan kesuskesan melewati batas-batas rintangan yang sangat terjal. Aku yang berfikir akan dunia ini mencoba saling berbagi karena aku tidak sendiri.

Terimaksih wahai sahabatku ya Akhi, tiada yang lebih indah walau kita sudah berada pada jarak yang jauh. Saling mengejar cita-cita dengan dunia berbeda, tapi tali persahabatan silaturahmi akan selalu terjaga. itulah kondisnya, hanya dengan salam sapa hangat, saling berbagi cerita, dan pengalaman yang membuat aku bangga mempunyai saudara sepertimu.

Aku yang mengerti bahwa permasalahan tidak akan pernah berakhir, aku yang mengerti bahwa ada solusi dari permasalahan itu, dan aku yang mengerti bahwa aku tidak sendiri. Menulis dan berbagi cerita adalah hal yang sering aku lakukan, tentu yang paling utama berdoa kepada Allah. Dalam menghadapi kegundahan, dan kegelisahan, setidaknya dengan berbagi cerita akan sedikit meringankan beban hati ini. beribu terimakasih kepada wahai saudara yang telah banyak mendengar ocehan dari mulut ini, atau bosan atau panas telinga, tapi kau tetap mencoba untuk senantiasa mendengar.

Friendship is never die yang selalu aku simpan dan aku pegang,  tapi mencari sahabat tidaklah mudah, banyak teman namun banyak pula yang singgah dan kadang pergi sesuai kebutuhannya, tapi sedikit yang tetap bertahan dengan berbagai kondisi apapun. Karena dengan saling mengenal akan saling mengerti. Selamat menjalankan kehidupan yang telah digariskan oleh-Nya wahai saudaraku. Suatu saat panen akan didapatkan dari kerja keras kita saat ini. \

Salam Hangat,
Syardianto
Bandung, 10 November 2014
Pelesiran No.19

Senin, 03 November 2014

Coretan Kenangan yang Terlupakan

0 komentar
Mungkin salah jika kita menafsirkan bahwa kesibukan adalah penghambat segalanya, kesibukkan adalah konsekuensi yang diambil dari suatu pilihan. Bertahan pada pilihan itu lah yang  palinhg sulit dilakukan. Hari ini, hal yang memperkuat kondisi itu terjadi. Jika kaki yang mampu melangkah dalam mengarungi deras arus laut pasti akan mengalami hambatan yang dapat mengubah arah. 

Berbicara mengenai kaki yang melangkah, pernakah terlintas dibenak bahwa hal serupa terjadi dengan perubahan kebiasaan. Kebiasaan yang berubah karena diterpa badai kesibukkan.
Aku menulis bukan untuk mengungkapkan ke sok-tahuan, tapi berusaha mengungkapkan pikiran yang terus terlintas dalam hati ketika otak tidak mampu menafsirkan arti dan maksud dari sebuah pikiran itu.

Bukan sebuah robot yang hanya mengerjakan satu prilaku, bukan juga sebuah siklus yang terus bekerja secara kesinambungan. Tapi apa yang seharusnya menjadi suatu “Behavior” tentu akan berusaha menjadikannya siklus dan suatu hal yang seharusnya menjadi  “habit” tentu akan menjadi robot yang mengerjakan prilaku itu.

Hari ini aku meninggalkan kebiasaan itu karena kesibukkan. Hal yang seharusnya tidak menjadi alasan bahkan di bincangkan sekalipun tak pantas kini hanyalah satu-satu nya alasan yang memperkuat kondisi itu. Teruntuk jiwa yang terlupakan, jiwa yang seharusnya tidak ditinggalkan kini telah disapu badai-badai perubahan waktu. Aku merindukan jiwa yang selalu bersama dengan suka dan canda tawa terpancar indah bagaikan berlian terang di malam hari. Merindukan sesuatu hal yang mampu mengubah diri ini menjadi dekat dan dekat bahkan dekat lagi.

Tak mampu kuasa aku untuk mengungkapkan banyak pikiran hati di malam syahdu ini, malam yang penuh pembelajaran dari hari-hari panjang  dengan kaki yang melangkah. Terkadang aku berfikir bahwa moment mampu mengubah segalanya, mampu membuka apa yang tak terlihat, dan mampu mengetahui apa yang belum keluar. Jiwa itulah yang aku dapatkan dari moment malam ini. Hal yang sulit diungkapkan tapi mudah dirasakan.

Banyak hal yang dilakukan, banyak hal yang ditinggalkan, banyak hal pula yang telah terlupakan. Bersama para pasukan aku berharap selalu bersama jiwa-jiwa itu walau terkadang kondisi kesibukan inilah permasalahan utama. Pasukan yang selalu bersama bukan untuk kesenangan semata tapi pasukan yang siap ada walau berada di tengah padang pasir.


Coretan kenangan yang terlupakan oleh Syardianto 03/11/14. 23.41`. Pelesiran no.19

Rabu, 08 Oktober 2014

Apalah itu Keluarga? Hanya Kata atau Makna?

0 komentar
Hai teman-temanku? Saudaraku? Keluargaku? Apakah kabar kalian semua? semoga selalu dalam keadaan baik-baik saja. Terimakasih buat yang sudah meluangkan waktu sibuknya untuk membaca postingan ini, hanya sebuah renungan dari hasil ketidakpastian selama ini. Bukan bermaksud untuk sok ide, tapi hanya bermaksud mencurahkan apa yang telah kita lalui selama ini, merupakan konsekuensi dari pembatalan kegiatan kita tempo hari.

Dear KMJ 13
Siapakah kita? kenapa saat ini kita berada di tempat ini? apa yang kita lakukan saat ini?. Saudaraku, masih ingatkah dulu, 1 tahun beberapa bulan yang lalu, kita mengalami uforia diterima di salah satu perguruan tinggi ternama negeri ini. Yap, itulah ITB. Kita yang mendapat kesempatan untuk diterima di Tempat para tokoh-tokoh Indonesia yang sangat luar biasa. Kita yang diterima melalui jalur undangan dan juga jalur tes tertulis. Masih ingatkah kalian wahai saudaraku? 1 Tahun beberapa bulan yang lalu, kita yang dulu hanya tidak saling kenal bahkan menyapa saja kita enggan, pada waktu selepas perayaan Open House Unit 2013, kita dikumpulkan di Perpustakaan Pusat. Kita yang bertemu satu sama lain, mencoba beradaptasi, mencoba menyesuaikan diri, dan mencoba untuk saling sapa salam. Pernahkah terlintas dipikiran kita, wahai saudaraku?  bahwa kita yang berada di tempat ini "Negeri Parahyangan" yang berasal dari tempat kelahiran yang sama "Negeri Kota Beradat" dikumpulkan di Tempat pertama kita itu karena kita memilih hal yang sama : yaitu mendaftarkan diri di Keluarga Mahasiswa Jambi. 

Mungkin bukan menjadi momment yang terindah buat saudaraku, yang hanya berkumpul beberapa jam di MacD Dago, mungkin juga terlalu sebentar untuk kita bertemu dan ingin untuk bertemu kembali mengenal lebih jauh. Hingga akhirnya kita mengikuti kegiatan Proses Penerimaan Angaktan Baru di KMJ. Masih ingatkah wahai saudaraku? kita yang sama-sama menandatangani kontrak belajar kita di PPAB KMJ, kita yang bersama-sama menjalani kegiatan PPAB itu hingga salah satu teman kita berada di rumah sakit, kita juga yang berbondong-bondong menjenguk dia. Apakah itu keluarga? masih belum. 
Kita yang bersama-sama memecahkan masalah dua teman kita yang jarang banget buat datang PPAB, kita perjuangkan bersama-sama walau hasilnya pun berbeda. Ingatkah kalian, wahai saudaraku? kita yang malam itu bersama-sama mempersiapkan gladi bersih untuk Pertunjukan Budaya kita. Membuat yel-yel penyemngat kita yang liriknya: 
"calon kmj beraksi
walau kami telah lelah letih
berjuta mimpi itu pasti.".....
Betapa bahagia nya malam itu, terlihat kehangatan, keakraban kita yang berada di Labtek 8 lantai 2 itu, apakah itu keluarga? masih belum.

Masih ingatkah kita wahai saudaraku? Hari dimana kita berkumpul bersama, lengkap bahkan berlebih, kita yang saling bertemu satu sama lain secara lengkap (Full team). Kita yang waktu itu membuat momment berfoto bersama di Perpustakaan Pusat, dan bercengkrama bersama sembari membuat video singkat kita. Mungkin itu waktu sebentar buat kita berkumpul bersama. Hinga pada siang itu, kita yang bersama-sama menjalani kegiatan Pertunjukan budaya di Kosan salah satu teman kita. Kita yang sebelumnya telah bekerja keras, mengkonsep acara, mencari alat logistik, bersama-sama membuat hiasan di acara keakraban itu bahkan pundung, kecewa, bahagia, kesel bercampur menjadi satu. Hinga tepat dimalam hari, masih ingatkah kita wahai saudaraku? kita yang bersama-sama di sidang oleh Swasta KMJ hingga larut malam, kita yang sama-sama menyaksikan salah satu dari teman kita di agitasi secara terpusat lantaran jarang datang PPAB. kita yang waktu itu hanya terdiam, terpaku, termenung, enggan dan takut untuk berkata kata, hanya bisa mendengar apa yang terjadi, dalam hati ingin cepat berakhir.

Yap, akhirnya ending pun dimulai, masih ingatkah kita wahai saudaraku? kita yang di lantik dan resmi menjadi anggota KMJ subuh hari itu di Sekretariat UKMR terpancar senyum berbondong-bondong menuju Sekretariat KMJ, tawa, senang, suka dan haru terpancar indah subuh hari itu.

Hari berlalu, kita semakin dekat, semakin mengenal satu sama lain. Kita yang sering bertemu di Sekre KMJ tiap sore, malam, begitu dan seterusnya. Hingga pada suatu saatnya tiba kita juga yang ikut berpartisipasi dalam acara Ganesha Fun Day 2014, kita yang bersama-sama pulang ke Jambi dan kita juga yang bersama-sama pergi ke sekolah-sekolah, ikut dalam menyosialisasikan kegiatan kita bersama. 

6 bulan berlalu, kita yang sudah mengenal selama satu semester, dihadapkan kepada hal-hal yang datang silih berganti. Tapi satu yang masih kita pertahankan, kita yang masih mempunyai budaya untuk meramaikan di hari ulang tahun anggota keluarga kita, berbondong-bondong datang ke kosannya untuk memberikan ucapan selamat ulang tahun dan membawakan satu kue untuknya dan kita makan bersama-sama. Masih ingatkah wahai saudaraku? di momment itu, kita yang berebutan kue ulang tahun tapi kita juga yang tak lupa terhadap yang berulang tahun. Timbul keceriaan, canda tawa dalam diri kita bersama..

Masih ingatkah kita wahai saudaraku? Kita yang waktu itu bersama-sama menciptakan moment keluarga kita bersama-sama pergi ke tempat wisata dengan menyewa satu mobil. Walau kita tidak lengkap, setidaknya ada momment di sela-sela kuliah akademik kita....

Tapi kini semua itu berbeda? Kita yang tak pernah lagi full team, kita yang jarang sekali untuk berkumpul, jangankan berkumpul, bertemu saja kita jarang. Kita yang sudah jarang untuk ke tempat kita pertama kali meletakan keceriaan setelah kita dilantik yaitu “sekre KMJ”, Kita yang sudah jarang memberi waktu untuk datang di Hari keluarga kita berulang tahun, padahal itu budaya kita yang kita jaga dulu. kita yang telah banyak makan dan minum, kenyang akan kekecewaan, dan kepundungan...Apakah kita pernah melakukan ini wahai saudaraku? Sepatah kata saja untuk memberi kabar ke anggota keluarga kita “apa kabar kamu? Bagaimana kuliah nya?”, kita yang kini telah banyak berada dalam kesibukkan kita saat ini..

Wahai saudaraku, malam ini (08/10/14) aku goreskan catatan perjalanan kita. Apalah itu keluarga? Hanya Kata atau Makna? Jawabannya adalah pada diri kita dan hati kita. Mari kita renungkan wahai saudaraku? Apa yang telah berubah pada kita, masih adakah momment dimana kita berkumpul bersama? Masih adakah waktu untuk kita merayakan bersama-sama anggota keluarga yang berulang tahun? Itu budaya kita atau hanya menjadi beban kita? goreskan dalam hati kita, bahwa apapun yang terjadi kita tetap 1 keluarga yang beranggotakan 21. Mari kita bersama-sama rangkul dan bantu keluarga kita bukan malah menjadi beban bagi keluarga kita

Walau sifat kita beragam, ada yang ego, pemarah, moody, bijak, acuh tak acuh...itulah kita, yang penting kita tetap satu KMJ 13. Kobarkan lah kembali semangat kita yang dulu ketika kita berada di Labtek 8 lantai 2 waktu itu, dan Wujudkan lah kembali saat kita bisa full team bersama :')

Sabtu, 20 September 2014

Ketika Kembali ke Lautan Biru

0 komentar
Bukan karena sesuatu hal, bukan pula karena banyak hal, apa yang sebenarnya telah menjadi suatu kesenangan dalam roda kehidupan ini menjadi hal yang jarang dilakukan. Ketika jarum berdetak dari angka 12 dan menuju angka 12 lagi, terbayang di benak bahwa telah banyak burung- burung yang berterbangan kian kemari, tingginya volume kendaraan yang melaju di jalan raya serta indahnya tumbuhan hijau melakukan proses fotosintesis. Itu semua tidak terlepas dari pemanfaatan waktu yang diberikan Ilahi untuk dipergunakan sebaik manuisa bisa menggunakannya."Andai waktu bisa berputar" begitulah yang banyak terlintas dalam ucapan bibir banyak insan di tanah pertiwi ini yang menandakan bahwa menjadi manusia 24 jam di analogikan sebagai mesin yang diciptakan dengan efesiensi yang tinggi, mudah untuk dibayangkan tapi tidak semudah dalam mempraktikannya.

"Kembali ke lautan biru", mengangkat kisah roda kehidupan dari fajar hingga senja, dari senja menuju fajar, begitu seterusnya. Sejuta momment kehidupan melintas dan membekas menjadi saksi bisu perjalanan mengarungi lautan biru. Lautan biru yang membentang luas, terbentang seluas impian, akan terus ditelusuri hingga menemukan akhir dari lautan tersebut. Dari pengurangan umur menuju lebih dewasa, naik ke tingkat 2 dalam perkuliahan, ditempatkan di jurusan baru, rencana dan target tercapai, pulang ke kampung halaman, dan bertemu dengan keluarga soyuz adalah bukti bahwa kehidupan ini telah kembali ke lautan biru yang terbentang amat luas tanpa tahu ada apa di depan sana.

Hanya 1 keahlian yang bisa dilakukan manusia 24 jam adalah cara bagaimana memanajemen waktu yang tersedia sehingga mendapatkan efesiensi yang maksimum. Lautan biru memang luas, ada banyak cara untuk menuju tempat yang diinginkan, tapi manusia punya beberapa pilihan, memilih jalan yang efesien dan cepat atau jalan yang panjang dan lama. Bukan suatu problem, melainkan suatu tantangan bahwa ketika ikan remora bersembunyi dibalik ikan hiu dari kejaran ikan lain, bukan suatu masalah dalam kehidupannya tetapi suatu tantangan untuk dapat bertahan hidup di lautan lepas.

Ketika manusia dihadapkan pada kehidupan yang solid, padat, dan rigid, bukan memaksakan yang rigid menjadi lentur, yang solid menjadi liquid namun menjadikan yang solid, dan rigid menjadi suatu kehidupan yang memiliki modulus elastisitasnya yang berarti kehidupan ini ada beberapa pemanjangan kesempatan yang bisa dipergunakan jika kita pergunakan sebaik-baiknya, sehingga kehidupan yang solid dan rigid akan menjadi panjang dengan elastisitasnya berupa kesempatan-kesempatan yang akan mendapatkan banyak experience untuk dijadikan senjata dayung bagi perahu di lautan biru.

Jumat, 23 Mei 2014

Sosialisasi SBMPTN 2014 Bagi Civitas Akademik ITB

0 komentar


Pada tahun 2014 ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) menetapkan terdapat tiga jalur masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia, salah satu dari ketiga jalur tersebut adalah Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN). SBMPTN adalah pola seleksi yang dilaksanakan secara bersama oleh berbagai Perguruan Tinggi Negeri dalam satu sistem terpadu dan diselenggarakan serentak melalui ujian tertulis. Selain Ujian tertulis, program studi ilmu seni dan keolahragaan juga mensyaratkan adanya ujian keterampilan. Salah satu persyaratan untuk dapat mengikuti SBMPTN ini yaitu lulus dari satuan pendidikan, lulus Ujian Nasional atau setara dengan Lulusan tahun 2012, 2013 dan 2014.Berkenaan dengan digelarnya SBMPTN tersebut, ITB turut menyelenggarakan sosialiasasi SBMPTN di Aula Barat ITB, Selasa (13/05/14).
Pada SBMPTN 2014 kali ini, terdapat 3 kategori kelompok ujian yang dapat calon mahasiswa pilih. Kelompok ujian pertama adalah kelompok ujian Sains dan Teknologi (Saintek), Kelompok Ujian Sosial dan Humaniora (Soshum), dan Kelompok ujian campuran. Untuk kelompok Saintek, bidang studi yang diujikan adalah Tes Kemampuan Potensi Akademik (TKPA) yang terdiri dari Tes Potensi Akademik (TPA), Matematika Dasar, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan Tes Kemampuan Dasar Saintek yaitu Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi. Untuk Kelompok Soshum, bidang studi yang diujikan adalah TKPA dan Tes Kemampuan Dasar Soshum berupa Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi. Untuk kelompok ujian campuran maka bidang studi yang diujikan adalah kedua  kelompok ujian tersebut Saintek dan Soshum.


Sekretaris Ekslusif 1 SBMPTN, Asep Gana Suganda menuturkan bahwa pelaksanaan SBMPTN 2014 kali ini hanya dilaksanakan selama 1 hari pada Selasa, (17/06/14) dan dilanjutkan ujian keterampilan pada (18-19/06/14) bagi yang memilih program studi keterampilan. "Terdapat perbedaan pelaksanaan ujian antara tahun 2013 dan 2014, untuk tahun kemarin dilaksanakan selama 2 hari maka tahun ini cukup 1 hari saja" tutur Asep. 


Beberapa perbedaan SBMPTN 2014 dibandingkan tahun sebelumnya disamping pelaksanaan ujian tulis yaitu waktu mulai ujian tulis yang dimajukan, kemudian terdapat perbedaan dilihat dari alur pendaftaran dimana sebelumnya membayar dulu di bank baru mendaftar maka kini mendaftar terlebih dahulu dilanjutkan dengan membayar di bank.


"Biaya pendaftaran pun lebih ringan. Tahun lalu, untuk Saintek atau Soshum sebesar 175.000 rupiah, Campuran sebesar 200.000 rupiah, ditambah lagi ujian Keterampilan sebesar 150.000 Rupiah. Maka untuk tahun ini, cukup 100.000 rupiah untuk semua kategori ujian" ujar Asep.


Untuk proses pendaftaran masih sama dilakukan secara online di laman website SBMPTN resmi yang telah dibuka pada Senin (12/05/14) pukul 08.00 WIB dan berakhir pada Jumat(06/06/14) pukul 22.00 WIB. Pendaftaran online ini dapat juga dilakukan di Plasa Telkom dan PT. POS seluruh Indonesia. Untuk pilihan prodi, calon mahasiswa diperkenankan memilih maksimal 3 prodi dimana jika memilih 1 program studi saja maka dapat memilih Perguruan Tinggi Negeri manapun di Indonesia, namun jika memilih 2 atau 3 program studi, maka salah satu PTN tersebut harus berada di wilayah tempat ujian dilaksanakan. Untuk Wilayah I dimulai dari PTN yang berada di  Sumatera, Kalimantan Barat, Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Untuk Wilayah II dimulai dari PTN yang berada di Jawa Tengah hingga D.I. Yogyakarta. Wilayah III terdiri dari PTN yang berada di Kalimantan (kecuali Kalimantan Barat), Jawa Timur, Bali, NTT, dan NTB. Wilayah IV terdiri dari PTN yang berada di Sulawesi, Maluku, dan Papua.


Pada tahun ini, Panlok Bandung menyediakan 14.800 kursi untuk kelompok Saintek, 15.800 untuk kelompok Soshum dan 7.600 untuk kelompok Campuran. Total ketiga kelompok ujian tersebut sebanyak 38.200 kursi untuk SBMPTN yang tersebar di 75 titik dan 15 sektor. Hingga saat ini, dua hari dibukanya pendaftaran SBMPTN, yang telah terdaftar di Panlok Bandung sebanyak lebih kurang 300 peserta . "Kalau pesertanya mencapai 40 ribu, kami pun siap. Kalau peserta kurang, kami juga sudah berpengalaman" tutur Asep bersemangat.

Sabtu, 05 April 2014

Kolaborasi FTMD-SITHR dalam Pembuatan Kursi Ramah Lingkungan

0 komentar

Bandung-itb.ac.id. Bertempat di Salasar Labtek V, VI, VII , dan VIII Institut Teknologi Bandung, Sabtu (08/03/14), Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) bersama Sekolah Ilmu Teknologi Hayati Rekayasa (SITH-R) angkatan 2013 Institut Teknologi Bandung berkolaborasi menciptakan karya ramah lingkungan yang dinamakan “Corrugate Cardboard Chair Portable Challange”. Dalam Proyek ini, mahasiswa dituntut untuk mengembangkan ide nya dalam menciptakan kursi yang bisa dibawa kemana-mana (portable) dengan bahan kardus (Corrugate Cardboard).
Proyek pembuatan kursi ini merupakan proyek ketiga di dalam mata kuliah Pengantar Rekayasa dan Design. Pasalnya, di dalam mata kuliah ini, mahasiswa dituntut untuk langsung terjun dalam aspek psikomotorik dengan berlandaskan jiwa seorang teknik dalam menciptakan sesuatu yang bermanfaat. Randhy, salah satu Mahasiswa FTMD mengatakan bahwa sebelumnya sudah ada 2 proyek yang sudah dilakukan FTMD bersama SITH-R, diantaranya pembuatan konstruksi jembatan dari kertas yang mampu menopang beban seberat mungkin namun dengan massa jembatan seringan mungkin, kemudian proyek pembuatan pelindung telur dimana telur akan disimpan didalam pelindung tersebut dan akan dijatuhkan pada ketinggian 2 meter dengan parameter keberhasilan telur tersebut tidak pecah, selanjutnya proyek ketiga adalah proyek pembuatan kursi yang sekaligus menjadi penilaian dalam ujian tengah semester kali ini.
“Proyek pengaryaan ini merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan oleh FTMD bersama SITH-R didalam mata kuliah Rekayasa Desain” tutur Aditianto Ramelan selaku Dosen PRD sekaligus Kepala Prodi Teknik Material.

Walaupun kegiatan ini baru pertama kali dilakukan, namun kegiatan ini terbilang berhasil. Antusias dan semangat mahasiswa dalam mengerjakan proyek ini tepat pada waktunya dengan jadwal pengujian yang telah ditentukan. Pada proyek kursi ini, mahasiswa diberikan 2 buah kardus yang disediakan oleh Departemen FTMD, selanjutnya mahasiswa diberikan kebebasan untuk membuat kursi yang sesuai dengan ide mereka namun harus memenuhi beberapa spesifiaksi diantaranya dimensi tempat duduk tidak lebih kecil dari 50 x 50 cm2, setiap komponen bisa lepas pasang dengan tidak menambah bahan luar selain dari bahan kardus, serta mampu menopang berat 80kg.
Sebanyak ratusan kursi yang di pamerkan dan diuji cobakan pada hari itu terbilang cukup berhasil. Kursi yang dinilai yaitu melalui uji kelayakan yang mampu menahan beban 80kg pada posisi duduk. Inilah yang menandakan bahwa mahasiswa ITB adalah mahasiswa terbaik bangsa. Ide, kreativitas, dan imajinasi untuk menciptakan hasil produksi sangat besar dimiliki oleh mahasiswa yang rata-rata masih berumur 18 tahun ini, diperkuat lagi dengan mahasiswa tingkat pertama yang masih muda dan baru saja melepaskan jabatannya dari siswa menjadi seorang mahasiswa namun telah mampu berkarya dan berinovasi dalam menciptakan hasil rekayasa yang bermanfaat seperti kursi ramah lingkungan ini.

Penerapan konsep ilmu sains fisika, matematika, dan desain teknik seperti penggunaan  prinsip tumpuan, titik berat, mekanika, proyeksi orthogonal, dll, digunakan oleh setiap mahasiswa tingkat pertama dalam pembuatan proyek ini, tidak hanya ketiga ilmu pasti tersebut, ilmu estetika turut juga digunakan agar dapat menciptakan hasil produk yang bernilai jual tinggi. Diakui oleh salah satu mahasiswa SITHR, Intan, mengatakan bahwa mata kuliah ini sangat memotivasi dan berguna sekali, pasalnya sedari dini mereka sudah dituntut untuk berkolaborasi dalam bekerja sama dan mengasah daya komunikasi, mengemukakan ide, menerapkan konsep sains, dan mengembangkan kreativitas untuk menjadi seorang mekanik yang harus mampu menyelesaikan permasalahan dan membawa Negeri ini lebih maju, karena sekuat apapun sistem kognitif tanpa adanya aspek psikomotorik melalui uji praktikum akan sama saja dengan nol. Untuk itu, seimbangnya otak kiri dalam hal berfikir dan berhitung dengan otak kanan dalam hal ide, komunikasi, dan kerjasama harus mendapatkan posisi yang seimbang agar terciptanya keselarasan hidup untuk generasi muda yang berkualitas dan berintegritas tinggi.

Sabtu, 22 Februari 2014

Proyek Truk Raksasa oleh Alumni Mesin ITB

0 komentar
BANDUNG, itb.ac.id - Kebutuhan akan transportasi dewasa ini adalah kebutuhan primer, kebutuhan yang sangat diperlukan bagi Industri saat ini. Sebagai contoh, perusahaan memerlukan transportasi dalam mendistribusikan hasil produksinya ke konsumen dan perusahaan menggunakan transportasi tersebut dalam mendapatkan bahan baku. Hal itu jelas terlihat bahwa posisi transportasi berperan aktif dan penting dalam industri khususnya bagian produksi.

Diah Wulandari (Teknik Mesin 2006) yang merupakan seorang Chief Engineer Mobil Shell Eco Marathon 2011 menanggapi permasalahan peranan transportasi tersebut melalui gagasannya bersama PATRIA (PT. United Tranctors Pandu Engineering). Gagasan ini berlanjut kedalam proyek pembuatan Truk Raksasa, sebuah truk yang di desain untuk pengangkutan batu bara. Hal ini didasarkan atas kebutuhan Indonesia untuk mempermudah pengolahan kekayaan alam yang terbentang luas di negeri ini. Melalui Badan Pusat Statistik, terdata produksi barang tambang mineral tahun 2012 untuk batu bara sekitar 466.307.241 ton, bukan jumlah yang kecil. Atas dasar inilah, Diah menyadari untuk membuat suatu jenis transportasi bersama perusahaannya untuk memudahkan industri tambang khususnya.

Ditemui pada saat pemaparan proyek ini pada Kamis (6/0214) berlokasi di Ruang 4101 Gedung FTMD, Diah mengatakan bahwa untuk membuat kendaraan truk dibutuhkan waktu 2,5 tahun dari tahap awal hingga tahap akhir. Tahap awal yang dilakukan adalah pengumpulan data, yaitu memasukkan permintaan pasar, seperti data batu bara yang tersedia di Indonesia. Kemudian, dilakukan On Site Survey yakni berupa data medan jalan yang nantinya akan dilalui oleh truk raksasa ini, meliputi ketahanan tanah, pengukuran jalan, dan pengukuran jembatan yang dilakukan di wilayah kalimantan. Truk raksasa ini memiliki kemampuan bergerak 70 km/jam dengan kapasitas pengangkutan batu bara yang lebih banyak dari truk biasanya. Selanjutnya, Diah menuturkan bahwa tahap paling krusial adalah Concept Design dan Prototyping, bagaimana truk ini di desain sebaik mungkin agar dapat melalui medan jalan yang berliku terlihat dari stir yang ringan yang memudahkan pengendara untuk membelokkan ke kiri atau ke kanan. "Tidak mungkin kan jika truk melalui jalan mendaki tiba-tiba turun di pendakian karena tidak sanggup membawa beban berat, stir yang kaku karena permasalahan konsep desain mesin yang salah" ujar Diah sambil tertawa.

Salah satu Dosen Mesin ITB, Djoko Suharto yang hadir pada saat itu menanyakan kepada Diah tentang Ilmu mesin apa yang nantinya akan berguna di bidang pekerjaan. "Tentu ilmu mesin yang didapatkan di ITB sangat berguna apalagi ilmu dasar mesin dan konsep-konsep lainnya, namun ketika ada beberapa materi analisis yang lebih rinci, saya harus membuka buku terlebih dahulu," ungkap Diah bersemangat. Tidak hanya itu, Diah menambahkan bahwa ilmu organisasi yang didapatkan di ITB sangat berguna dalam pendekatan komunikasi dan kerja sama yang lebih mantap.

Terakhir, sebagai alumni Mesin, Diah berpesan bahwa apapun bidang pekerjaan itu lakukanlah dengan profesional, diakuinya bahwa secara finansial pekerjaan ini memang tak setinggi finansial yang di dapatkan jika bekerja di perminyakan atau tambang, namun yang lebih berharga baginya adalah kemampuan dirinya dalam membuat suatu produksi yang berguna bagi negeri ini, yaitu Truk Raksasa.

Blogger templates

Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info