JANGAN LUPA FOLLOW MY BLOG UNTUK SELALU MENGETAHUI PENGALAMAN BERHARGA LAINNYATERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DI BLOG INI

Friendship is Never Die

Friendship is Never Die

Senin, 18 Februari 2013

Catatan sejarah

0 komentar
Ini adalah jejak catatanku. Suatu kesibukkan yg aku jalani bukan suatu ke harusan maupun keterpaksaan tetapi merupakan suatu keindahan dalam konsekuensi seorang siswa professional. "bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian". Itulah kata yang dapat membuktikan suatu keadaan ini. Tuntutan itulah yang membuat aku berada dalam keindahan kesibukanku ini. Pagi menjadi siang, siang menjadi siang dan malam tetap menjadi siang...

Inilah catatan sejarahku. Detik demi detik berganti. Waktu dan ruang pun berganti. Tinggal menghitung hari menuju ajang bergengsi itu. Ujian pratikum, ujian akhir sekolah akan selalu menanti hingga pada puncak kejayaannya ujian Nasionaal....

Inilah catatan sejarahku. Aku ukir sebagai tanda sejarah akan menjadi cermin masa depan yg lebih cerah.

posted from Bloggeroid

Sabtu, 02 Februari 2013

Destination

0 komentar


 



Man Jadda Wajadda 3

0 komentar

Jika aku kembali berpikir, perjalan hidup ini masih seumur jagung ditambah lagi dengan kondisiku yang masih produktif, maka sayang rasanya jika aku tidak mengukir kembali impian besarku itu dengan iringan senjata kata penyemangat itu. Saat ini, aku telah duduk di Kelas XII tahun terakhir aku mengikuti jenjang pendidikan yang penuh tanggung jawab dan sama seperti kelas XII SMA lainnya pasti untuk dapat lulus menyelesaikan kontrakannya butuh hasil akhir berupa ajang bergengsi atau sering disebut Ujian Nasional. Disinilah impian- impian besar itu terukir dan terajut diatas niat yang tersimpan dalam hati. Impianku selanjutnya adalah “ aku ingin di tahun 2013 dapat lulus SMA dan lulus SNMPTN 2013” inilah impianku yang aku buat saat aku pertama kali duduk di kelas tiga. Ya, siapa yang tidak ingin lulus? Pastinya semua kelas XII se-Indonesia ingin lulus dengan nilai memuaskan serta masuk pada Perguruan Tinggi Negeri yang diinginkan. Impian keempatku adalah “aku ingin lulus UN dengan nilai rata-rata minimum 89” tidak ada yang bisa aku lakukan kecuali dengan usaha, doa dan bertawakal dengan selalu menggunakan kata penyemangat itu. Kemudian, aku membuka cakrawala pemikiran ini dengan menempatkan impianku setinggi manusia menjangkaunya. Ya. Ini adalah dua impian terbesarku saat ini. “aku ingin kelak dapat membuat pesawat terbang berteknologi tinggi dengan memilikinya sendiri, dan jika tidak aku ingin membelinya” inilah sebuah impian terbesarku, aku yang menginginkan sebuah pesawat itu tentu karena aku tertarik pada bidang antariksa dan inilah yang berhubungan dengan tujuan untuk memilih suatu teknik atau bidang jurusan keahlian yang dapat membuat pesawat berteknologi ini kelak seperti Bapak BJ. Habibie. Pastinya ini bukan sekedar hanya keinginan, tujuan menginginkan hal itu adalah agar aku bisa berkeliling dunia dan aku bisa pergi ke tempat dimana seluruh umat islam sejagat raya berkumpul. Dialah kota Mekkah. Aku ingin membawa seluruh keluargaku ke tempat itu dengan pesawat itu. Kemudian impian terbesar keduaku adalah “aku ingin mengunjungi kota mode, Paris Prancis” banyak yang bilang kepadaku bahwa impianku ini sangatlah tinggi. Tetapi aku tetap pada pola pikirku bahwa we can get it because we start from dream. Tidak ada yang tidak mungkin, jika kita mau melakukannya untuk mewujudkannya berusaha dengan berdoa dan kehendak Allah siapa yang bisa menyangka. Mengapa Paris menjadi impianku? Alasan pertamaku adalah karena kota itu kota maju berteknologi modern, tujuanku pertama adalah Perusahaan Airbuss. Tentunya pada mengenal Airbuss bukan, sebuah perusahaan produksi pesawat terbang tercanggih di dunia ini dan inilah yang menjadi daya tarikku untuk menjadikan Paris menjadi impian terbesarku.
Sekarang usiaku menuju 18 tahun tinggal 2 bulan lagi, seiring pertambahan usia itu aku bertekad dan berusaha bahwa apa yang telah menjadi mimpi itu akan aku usahakan mewujudkannya, mungkin aku tidak bisa memparkan satu persatu impian itu karena aku tidak mau hanya sekedar bicara dan bicara saja, tetapi action is more important than saying. Ingat lah “Manjadda Wajjada” “Manjadda Wajadda” “Manjadda Wajadda” Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkannya.
Inilah gambar 6 impian yang aku paparkan pada coretan kecil ini baik yang sudah terlelisasikan maupun yang belum karena we believe from dream and try to make it happen

Man Jadda Wajadda 2

0 komentar

Di sekolah baruku ini, banyak impian yang telah aku tulis dalam sebuah niat yang akan aku usahakan untuk mewujudkannya. Lagi-lagi kata sakti dan penyemangat itulah yang bisa mengobarkan semangatku untuk membuat kedua orang tuaku tersenyum. Karena apa? Karena misiku hanya satu “Sukses dengan rahmat Allah dan berhasil untuk senyuman kedua orang tuaku dengan senjata Manjadda Wajadda”. Mungkin aku berbeda dengan remaja lainnya, disaat temanku banyak yang sedang menikmati masa remajanya menjadi anak SMA tahun pertama, aku justru sibuk pada pola pikiranku mengejar impian ini. Mungkin aku juga berbeda dengan remaja lainnya jika dalam proses pembelajaran dan saat ulangan mereka berharap tidak remedial, tetapi berbeda dengan aku yang justru mengharapkan untuk membatasi nilaiku minimal 80 pada setiap ulangan, tetapi manusia tetaplah manusia dan manusia hanya bisa merencanakan tetapi hasil akhir hanyalah yang Kuasa. Berharap mendapatkan paling rendah 80 pada setiap ulangan memang sulit apalagi masih dalam tahap adaptasi tahun pertama dan ditambah lagi dengan kondisi banyaknya mata pelajaran yang aku dapatkan bertanda “Rem” artinya remedial. Ya apa yang bisa aku katakan lagi, Nothing to say, just to try and get introspection. Kembali aku teringat senjata itu “Manjadda Wajadda”. Walaupun nilai mata pelajaranku banyak remedial tetapi aku harus tetap mengejar yang terbaik, maka saat akhir semester satu, aku kembali mengukir keinginan dan impianku yang kedua “Mendapatkan peringkat 3 besar”. Maka, tibalah saat pembagian rapor semester 1 dan inilah kembali kebahagianku mewujudkan misiku membuat orang tuaku terseyum, aku berhasil mendapatkan impian itu karena aku berhasil merebut peringkat 2 dan bukan hanya itu saja di semester 2 aku berhasil meningkatkan pola belajarku dengan berhasil mendapatkan peringkat 1 di Kelas.
Melihat apa yang telah Allah berikan kepadaku saat ini, maka keinginanku merajut mimpi semakin tinggi, apalagi ditambah dengan kondisiku yang naik ke jenjang selanjutnya di kelas XI IPA. Maka aku gencarkan senjataku itu “Manjjadda Wajadda”. Suatu keajaiban yang luar biasa dan tidak pernah terbayangkan olehku sebelumnya, rahmat Allah yang besar turun kepadaku. Di saat aku duduk di kelas XI aku kembali menitik karir kompetisiku yang sempat terhenti. Dan di saat inilah hasrat kompetisi itu hidup kembali, rahmat besar turun dan menghampiri jiwaku pada waktu itu dengan suksesnya aku membawa nama sekolah dan berhasil merebut juara di beberapa kompetisi seperti  English debate competition, Indonesian debate hingga penulisan artikel sejarah Jambi. Alhamdulilah hirrabilalamin. Inilah rahmat besar yang aku katakan, sebelumnya aku yang hanya berasal dari SMP kurang ternama kemudian berada pada SMA ternama dan dapat membawa nama SMAku ini pada ajang kompetisi baik se-kota maupun se-Provinsi Jambi. Sungguh suatu impian yang aku inginkan tetapi tidak pernah terlintas bahwa ini akan menjadi kenyataan dan sekarang telah nyata adanya.

Man Jadda Wajadda 1

0 komentar

“MAN JADDA WAJADDA”
Dorongan Meraih Mimpi
“Man jadda Wajadda” Sebuah kata yang terukir dan terlahir dengan penuh makna. Semua orang akan merasa bersemangat ketika mendengarkan kata ini. Ya, siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapat. Begitulah dengan aku, pemuda yang lahir hari kamis, 17 tahun 10 bulan yang lalu, dimana saat seorang ibu yang sedang asik mengajarkan muridnya di kelas pagi itu terasa bahwa anaknya akan lahir saat itu juga, lantas sang ibu meminta bantuan teman dekatnya untuk mengantarkannya kerumah bersalin. Tepat pukul 11.00 WIB tertanggal 16 Maret 1995 lahirlah sosok bayi laki-laki yang sehat dengan tangisannya pertanda bahwa bayi itu senang terlahir kedunia ini. Ya itulah aku yang bernama lengkap “Syardianto”. Kini aku telah beranjak menuju sosok pemuda yang ingin mengerti tentang pentingnya hidup, sosok pemuda yang berusaha memberikan sesuatu demi senyuman kedua insan yang luar biasa di dunia ini, ya insan itu adalah kedua orang tuaku. Tidak ada yang bisa aku lakukan melihat pengorbanan mereka yang luar biasa, tak ternilai dengan sebongkah emas bahkan tak ternilai dengan uang bermiliaran rupiah, namun yang bisa aku lakukan hanyalah membuat kedua orang tuaku tersenyum. Senyuman kedua orang tuakulah kunci penyemangatku mengejar impian ini. Suatu impian yang terlahir dengan ingin membuat mereka bangga, tersenyum dan bersyukur karena telah melahirkan aku kedunia ini.
Dalam catatan ini, aku tulis sebuah coretan kecil, aku ukir impianku yang akan aku usahakan untuk merealisasikannya. Ya, aku percaya dengan kata penyemangat itu, siapapun yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan apa yang diinginkannya. Jika aku memutar waktu rasanya singkat perjalanan hidup yang telah aku lalui, masa bermain yang aku habiskan saat aku di bangku taman kanak-kanak hingga sekolah dasar, namun pikiranku seraya berubah dengan banyaknya mengenal deras arus perkembangan dunia. Pikiranku akan masa depan mulai terpikirkan ketika aku duduk di bangku menengah pertama. Tak terbayangkan sebelumnya olehku untuk dapat belajar di tempat ini, ya Sekolah Menengah Pertama Negeri 19 Kota Jambi, sebuah sekolah yang sama sekali tidak aku pikirkan waktu itu. Tetapi, itu bukan pematah semangatku, masih teringat kata sakti itu maka aku gencarkan seluruh kekuatanku pada saat aku berada di sekolah itu, nah disinilah aku mulai mengenal dunia kompetisi, pikiranku semakin terbuka saat aku mengikuti beberapa perlombaan seperti story telling dan speech contest. Aku sempat berpikir bahwa mungkin inilah yang diberikan Allah kepadaku untuk mewujudkan impianku dengan langkah demi langkah, waktu demi waktu yang terus berjalan hingga aku berada pada akhir kelulusan di SMPku itu. Inilah impian pertamaku “Aku mendambakan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kota Jambi menjadi sekolah lanjutanku menuntut ilmu”. Impian pertama yang aku ucapkan dan aku niatkan pada hati ini agar aku bisa menuntut ilmu dengan kualitas yang lebih baik dan membanggakan kedua orang tuaku. Maka, tepat bulan Maret hingga Mei 2010 aku dinyatakan berhasil melalui 5 kali tahap test masuk kedalam kategori sekolah favorit di kota ini. Aku sangat bangga, senang dan bersyukur karena 1 dari sekian banyak impianku telah terwujud.

Blogger templates

Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info