BANDUNG, Mengajar adalah salah satu kegiatan paling mulia. Tiada yang pantas dilakukan
seorang ilmuwan kecuali dialah yang memberitahu seseorang dari yang tidak tahu
menjadi tahu. Hal inilah yang dikatakan pepatah bahwa semakin padi berisi maka
padi akan merunduk, semakin banyak ilmu semakin rendah hati dan saling berbagi
sesamanya. Hal inilah yang dirasakan oleh Mahasiswa ITB yang tergabung didalam
anggota Skhole ITB mengajar dalam misinya untuk mewujudkan dan mencerdaskan
anak bangsa yang menjadi tombak pembangun Negeri ini.
Jamika
Nasaputra adalah Kepala Skhole ITB tahun 2013 mengaku bahwa Skhole ITB didirikan dengan tujuan membantu anak-anak
generasi muda dalam mengisi waktu luangnya untuk tetap belajar dengan tekun dan
rajin. Sebagai kepala sekolah di ITB mengajar ini, jamika mengaku bahwa
kegiatan ini sangat bermanfaat, karena saling berbagi ilmu dan soft skill tentang tata cara
berkomunikasi yang baik dalam menyalurkan ilmu yang bermanfaat. Kesulitan dalam
mengajar anak didik tentu bahasa yang tidak sesuai dengan bahasa kita,
rata-rata mereka menggunakan bahasa sunda bukan bahasa Indonesia, namun bukan
suatu hambatan baginya untuk tetap mengajar dan menjadi kepala sekolah dalam mengembangkan
program ITB mengajar ini.
Dalam
pembicaraan singkat pada kamis (13/12/13), Jamika mengaku bahwa Skhole ITB
telah melakukan beberapa kerjasama dengan Universitas lainnya diantaranya Pena
bangsa Universitas Padjajaran (UNPAD), Universitas
Islam Bandung (UNISBA) dengan mengundang motivator bagi para anggota Skhole
tentang bagaimana menjadi pengajar yang baik. Tidak hanya itu, kerjasama dengan
Unit Kegiatan Mahasiswa Angklung juga turut dilakukan dengan mengadakan konser
angklung di rumah belajar kebon bibit sehingga anak-anak dapat belajar mengenal
jenis angklung dan memainkannya.
Saat
ini, Skhole ITB sedang malaksanakan program mendirikan perpustakaan yang
berlokasi di Kebon Bibit, “Perpustakaan ini diharapkan dapat menjadi wahana
belajar menggali informasi bagi anak-anak.
Buku-buku yang terdapat diperpustakaan ini nantinya berasal dari buku
donasi SMAN 1 Sidoarjo yang berjumlah 150 buku dan beberapa buku sumbangan dari
anggota Skhole serta teman-teman mahasiswa ITB” tutur jamika.
Sebagai kepala
sekolah tahun ini, tentu jamika berharap agar kedepannya Skhole ITB dapat dikenal luas dan mendapat respon
positif dari banyak orang, mengadakan event yang bermanfaat bagi anak-anak
didik, serta mendapat fasilitas dari ITB untuk Skhole. “Saya berharap agar
setiap jenis kegiatan pengabdian masyarakat yang ada di ITB baik dihimpunan
atau non-himpunan dapat saling bekerja sama dengan shole agar terciptanya connection yang baik dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa” ungkap Jamika.
Sekilas
tentang Skhole ITB
Skhole adalah
salah satu kegiatan mahasiswa ITB yang bergerak langsung dibawah naungan
Keluarga Mahasiswa Pengabdian Masyarakat atau dengan kata lain ITB mengajar.
Asal kata Skhole berasal dari bahasa Yunani yang berarti waktu luang yang
digunakan untuk kegiatan belajar. Skhole terbentuk tahun 2006 dengan sistem
pergantian kepala sekolah sebanyak 4 kali. Saat ini Skhole ITB telah memiliki 3
rumah belajar, diantaranya Rumah belajar yang berloaksi di Cicaheum. Dirumah
belajar ini Skhole ITB berpusat pada pengajaran bagi anak-anak dari pendidikan
anak usia dini (PAUD) hingga menengah atas. Rumah belajar kedua berlokasi di
Ciumbuleuit, di rumbel ini anak didik berasal dari anak panti yang berusia dini
hingga menangah atas. Skhole datang untuk mengajar mereka dan membantu mereka
dalam memahami pelajaran di sekolah seperti sains, matematika, pengetahuan
sosial dan seni budaya. Rumah belajar ketiga berlokasi di Kebon bibit, di
rumbel ini skhole mengajar sambil bermain, karena rumbel di kebon bibit
rata-rata anak didik adalah mereka yang prasekolah. Maka dari itu, mereka
diajarkan untuk mengenal alam, lingkungan dan sosial.
Setiap tahun Skhole
menghimpun anggota baru untuk bergabung bersama tim ITB mengajar, dan sebelum
menjadi anggota resmi skhole, tentu dilakukan training bulding case agar dapat menjadi pengajar yang
professional. Di dalam Skhole terdapat 2 jenis pengajar, yakni pengajar tetap
dan volunteer. Pengajar tetap adalah
pengajar yang terikat dengan skhole dan sekaligus menjadi anggota skhole
sedangkan volunteer adalah pengajar
sukarelawan yang bukan anggota skhole dan tidak terikat,
biasanya volunteer didapat dari acara open
recruitment yang diadakan oleh ITB mengajar untuk menghimpun jumlah
pengajar di Skhole.
0 komentar:
Posting Komentar